Saco-Indonesia.com - Ucapan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul sering mengundang kontroversi.
Saco-Indonesia.com - Ucapan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul sering mengundang kontroversi. Apalagi jika ada yang mengusik partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Ruhut rela mempertaruhkan anggota tubuhnya untuk dipotong bila keluarga ketua umum Partai Demokrat itu disinggung, terlebih menyangkut korupsi.
Berikut empat janji Ruhut siap dipotong lehernya:
1. Soal kerusuhan Tunisia dan Mesir
Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meradang ketika Sri Sultan Hamengku Buwono X dan politisi Golkar Tantowi Yahya menyebut Pemerintah Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa berakhir seperti Tunisia dan Mesir. Menurut Sultan, kerusuhan Tunisia dan Mesir dipicu karena pemerintah yang tak prorakyat.
"Kalau SBY jatuh, potong leher saya. Kalau SBY tidak goyang, saya tantang si Sultan dan si Tantowi untuk potong leher mereka," ujar Ruhut, Minggu (30/1/2011).
2. Isu Ibas terima dana Century
Politikus Demokrat Ruhut Sitompul pernah sesumbar potong leher pada tahun 2009. Ini terjadi ketika berhembus isu bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas Yudhoyono, menerima kucuran dana Rp 500 miliar dari Bank Century.
"Kalau Ibas terima Rp 500 Miliar, potong leher saya,'' katanya usai raker bersama Menkumham, Kejagung, dan Meneg PAN Selasa (1/12).
3. Tantang grup facebook gerakan potong kuping Ruhut
Ruhut Sitompul pernah menantang para akun facebook yang tergabung dalam grup 'Gerakan Dukung Potong Kuping Ruhut Sitompul', tahun 2009 lalu. Gerakan itu terbentuk ketika Ruhut menjamin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat terima aliran Century.
"Saya potong leher kalau memang terbukti apa yang dituduhkan orang-orang tentang SBY dan Demokrat terima dana talangan Bank Century. Saya konsisten dengan apa yang saya katakan," kata Ruhut, Jumat (4/12).
4. Saat Ibas disinggung terlibat korupsi bersama Anas
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul berani mempertaruhkan nyawanya untuk Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang tak lain adalah putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ibas kerap kali disebut terlibat dalam korupsi kasus Hambalang yang juga membelit Anas Urbaningrum .
Ruhut berani dipotong lehernya jika Ibas benar-benar terlibat korupsi dan ditetapkan tersangka oleh KPK. Dia yakin, mantan anggota DPR itu bersih dari korupsi.
"Kalau dia terlibat, potong leher aku, kurang apalagi, Ibas itu mantap, aku jaminannya 100 persen," ujar Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/2).
Ditanya apakah jika Ibas terlibat Ruhut berani mundur, tanpa pikir panjang dia dengan mengangkat tangannya dan menggorokkan ke leher, Ruhut menegaskan, berani mati demi Ibas.
"Ibas jadi tersangka nih reegghhh (potong leher), dia orang bersih 100 persen aku dukung. Jangankan mundur dari anggota DPR yang tinggal berapa bulan lagi," tegas dia.
Sumber :merdeka.co
Editor : Maulana Lee
Sebuah illustrasi :
suatu kisah ayah, anak, dan keledai yang membawa muatan bawaan mereka di atas punggungnya. Me
Sebuah illustrasi :
suatu kisah ayah, anak, dan keledai yang membawa muatan bawaan mereka di atas punggungnya. Mereka mau melakukan perjalanan menuju suatu kuil. Mereka singgah di setiap kota yang mereka temui. Di kota pertama, orang disana berkata: “Hei mereka tega sekali membebani keledai mereka seberat itu!” Mendengar perkataan itu ayahnya membawa muatan yg ada di punggung keledai dan melanjutkan perjalanan ke kota kedua.
Sesampainya di kota kedua, orang mulai berkata: “Anak yang durhaka. Dia membiarkan ayahnya memikul beban seberat itu!” Mendengar hal itu, anaknya memutuskan untuk memikul beban yang dibawa oleh ayahnya dan melanjutkan perjalanan menuju ke kota ketiga.
Sesampainya di kota ketiga, orang disana berkata: ” Mereka tidak efektif. Keledai itu hanya dibawa tapi tidak digunakan sama sekali.” Sang anak mempersilakan ayahnya untuk menaiki keledai tersebut dan melanjutkan perjalanan ke kota keempat.
Ketika berada di kota keempat, seseorang di tempat itu berkata: ” Mengapa tidak menyewa keledai satu lagi untuk membawa barang bawaan?” Sang ayah akhirnya menyewa keledai satu lagi untuk membawa barang bawaan mereka dan melanjutkan perjalanan mereka sehingga sampai ke kuil.
Sesampainya di kuil, biksu disana terheran-heran dengan mereka, ” mengapa kalian sampai membawa dua keledai dalam perjalanan kalian?” Sang ayah akhirnya kesal dan berkata,” Kami melakukan apa yang menurut semua orang adalah yang terbaik. Tetapi ketika berada di kota yang berbeda, mereka terus menerus mengomentari kondisi kami sehingga kami memposisikan kondisi sesuai dengan kemauan mereka, tapi mereka selalu mengeluh, tidak bisakah semua senang dengan kondisi yang sudah kami sesuaikan? Bahkan biksupun mengomentari kondisi kami.”
Kita sering berada pada posisi "si ayah dan anak" dalam ilustrasi diatas, Berusaha menyenangkan semua orang, Mungkinkah?
Mari kita pertimbangkan hal berikut
Setiap manusia pasti memiliki sisi pandang terhadap objek atau manusia lain tergantung apa yang ada dipikiran manusia yang menilai, bisa menilai baik, dan bisa buruk, Apakah kita bisa mengendalikan pikiran orang lain??? dengan tegas saya katakan "tidak bisa".
Misalkan :
- Ketika pemerintahan berjalan baik, apakah semuanya senang? tentu tidak, karena menggangu keberadaan oposisi.
- Ketika Anda mampu fokus menjalankan pekerjaan anda dengan baik dan benar, apakah orang lain semuanya menilai baik? belum tentu, kolega atau bahkan atasan kita belum tentu senang karena dikhawatirkan kita meminta promosi atau kenaikan jabatan.
- Ketika Auditor menjalankan fungsinya dengan baik, apakah semuanya senang? sudah pasti tidak karena mengganggu "yg lain".
Prinsip hidup itu panduan, cahaya dan nilai dalam menjalankan kehidupan. Kepercayaan diri tidak terlepas dari prinsip hidup ini. Orang yang memiliki prinsip hidup pasti memiliki kepercayaan diri, sehingga tidak pernah ragu dan khawatir akan pendapat orang lain atas apa yang dilakukannya.
Intinya, jika berada dalam posisi "si ayah dan anak" dalam ilustrasi itu, Lakukan fungsi sesuai dengan prinsip hidup. sehingga akan mudah bagi kita untuk diminta penjelasan/pertanggungjawab atas cara/sikap/tindakan kita.
''That’s it, it will be a big failure if we try to make everyone happy''
''Kunci menuju kegagalan adalah mencoba untuk menyenangkan semua orang"
-----Bill Cosby-----
Mr. Miller, of the firm Weil, Gotshal & Manges, represented companies including Lehman Brothers, General Motors and American Airlines, and mentored many of the top Chapter 11 practitioners today.