saco-indonesia.com, Anggota Komisi III DPR, Fahri Hamzah, telah menilai, kesediaan Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyo
saco-indonesia.com, Anggota Komisi III DPR, Fahri Hamzah, telah menilai, kesediaan Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), untuk dapat memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukanlah sesuatu yang telah istimewa.
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu telah menjelaskan, proses hukum bukan hanya menyangkut bersedia atau tidak.
"Ini kan bukan soal Ibas. Tidak penting Ibas bersedia atau tidak, sebab hukum harus tajam bagi semua orang," katanya kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (12/2/2014) kemarin.
Namun, yang paling penting adalah harus menyoroti KPK yang telah terlihat tebang pilih dalam mengusut kasus dugaan korupsi. Dia telah mencurigai kalau lembaga pimpinan Abraham Samad itu juga sudah memiliki perjanjian dengan pihak tertentu.
"Masalahnya adalah KPK tampak sudah punya perjanjian untuk dapat mengobrak-abrik orang tertentu dan mendiamkan orang tertentu," tandasnya.
Itu yang mesti diawasi terus, mengingat KPK telah memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk dapat menjelaskan berbagai hal terkait tugasnya dalam melakukan pemberantasan korupsi kepada publik.
"Sebab dalam hukum atas kepastian dan kesamaan di depan hukum itu tinggi," tegasnya.
Sebelumnya, putra bungsu SBY itu telah menyatakan kesediaannya bila dipanggil KPK untuk dapat memberikan keterangan menyangkut namanya yang kerap disebut telah menerima uang USD200 ribu dari PT Permai Grup, milik Muhamad Nazaruddin.
Hal itu telah dikatakan Ibas usai menghadiri acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur di Surabaya.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com, Longsor telah kembali terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kali ini, tanah pemakaman China milik Yayasan Panc
saco-indonesia.com, Longsor telah kembali terjadi di Kota Bekasi, Jawa Barat. Kali ini, tanah pemakaman China milik Yayasan Pancaran Tri Dharma di RT 1 RW 1 Kampung Teluk Buyung, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara longsor ke Kali Bekasi. Akibatnya, sekitar 10 kuburan ikut terbawa arus kali tersebut.
Taruna Siaga Bencana, Kota Bekasi mengaku masih harus melakukan pendataan terkait longsornya makam yang berada di bibir kali tersebut. "Masih didata sama anggota, belum dapat diketahui pasti jumlah makam yang ikut ambrol ke Kali," kata Ketua Tagana Kota Bekasi, Engkus Kustara di Bekasi, Kamis (6/1).
Engkus juga mengatakan, longsor itu baru diketahui kemarin sore. Sedangkan, peristiwa longsornya sendiri telah terjadi pada kemarin dini hari dan siang hari saat terjadi hujan lebat. "Makamnya berada di bibir kali, sedangkan tidak ada tanggul kali," katanya.
Kabid Tata Air pada Dinas Bina Marga dan Tata Air, Kota Bekasi, Nurul Furqon, juga mengatakan, longsor di bibir Kali Bekasi wajar setelah debit kali menurun. Pasalnya, sejak hujan lebat beberapa pekan terakhir ini, debit meningkat bahkan sampai meluap ke pemukiman warga.
"Kalau air sudah surut, longsor itu wajar, karena kontur tanah telah menjadi labil," katanya.
Furqon juga menambahkan, pihaknya tengah mendata sejumlah longsor yang berada di Kali Bekasi, untuk dilaporkan ke Kementerian Pekerjaan Umum, agar segera ditanggulangi. "Penanggulangan wewenang BBWS, kami hanya membantu," tandasnya.
Editor : Dian Sukmawati
A lapsed seminarian, Mr. Chambers succeeded Saul Alinsky as leader of the social justice umbrella group Industrial Areas Foundation.
Ms. Pryor, who served more than two decades in the State Department, was the author of well-regarded biographies of the founder of the American Red Cross and the Confederate commander.