Saya seringkali terobsesi dengan buku. Mungkin karena
saya suka membaca, makanya buku jadi hal yang amat menarik buat saya. Dan setahu saya, semua
orang besar punya kecintaan yang juga amat besar terhadap buku. Selalu ada perpustakaan pribadi
yang mereka miliki di rumah dengan ratusan bahkan ribuan judul buku di dalamnya.
Muhammad
Hatta misalnya, salah satu tokoh yang saya kagumi, memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi
luar biasa. Sepulang dari pengasingan di Belanda, nyaris tak ada harta pribadi yang ia bawa
selain berpeti-peti buku....
Saya seringkali terobsesi dengan buku. Mungkin karena saya suka membaca, makanya buku jadi hal yang amat menarik buat saya. Dan setahu saya, semua orang besar punya kecintaan yang juga amat besar terhadap buku. Selalu ada perpustakaan pribadi yang mereka miliki di rumah dengan ratusan bahkan ribuan judul buku di dalamnya.
Muhammad Hatta misalnya, salah satu tokoh yang saya kagumi, memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi luar biasa. Sepulang dari pengasingan di Belanda, nyaris tak ada harta pribadi yang ia bawa selain berpeti-peti buku. Ia bahkan punya koleksi buku-buku yang terhitung langka. Saat putrinya, Halida, sedang menyusun tesis dan memebutuhkan referensi buku yang sulit didapat, ternyata buku itu justru ditemuinya di perpustakaan sang ayah.
Dewi Lestari, penulis yang karyanya seringkali membuat saya kagum, pernah bercerita tentang koleksi bukunya yang berjumlah seribu-mungkin sekarang sudah lebih dari itu. Begitupun para tokoh yang rumahnya menjadi profil di KOMPAS Minggu, rata-rata punya perpustakaan pribadi. Bahkan koleksi bukunya menguasai hampir sebagian besar ruangan dalam rumah.
Saya sendiri suka mengoleksi buku. Saya mulai membeli buku sendiri saat kuliah karena saat itu lah saya punya dana lebih. Lucunya saya malah tak terlalu suka buku-buku non-fiksi kecuali komik detektif atau novel misteri seperti karya Agatha Christie. Karena itu koleksi buku fiksi saya bisa dihitung dengan jari. Saya lebih suka buku-buku non-fiksi seperti kumpulan esai, biografi atau kisah-kisah nyata.
Tapi karena budget terbatas, koleksi buku saya belum terlalu banyak. Jika didaftar, jumlahnya kini paling baru mencapai 150-an. Sekarang, saya malah harus membagi pos dana untuk membeli buku untuk saya dan untuk anak saya. Hanya saja, suami saya suka complain kalau saya keseringan beli buku,
“Yang di rumah aja belum tentu udah dibaca..” begitu katanya.
Iya juga sih..Kadang, saya cuma “lapar mata” dan membeli buku karena merasa memerlukannya. Padahal, sampai berbulan-bulan saya tak juga membacanya.
Tapi tetap..suatu hari nanti saya bermimpi untuk memiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi buku lengkap sampai berjumlah seribu judul atau lebih..Syukur-syukur kalau orang lain pun bisa ikut menikmati dan mengambil manfaat dari koleksi buku saya..
Writer : bangkit Tensai
saco-indonesia.com, Ada kabar yang beredar luas di WhatsApp yang telah menyebutkan jika salah satu aplikasi messenger terbesar d
saco-indonesia.com, Ada kabar yang beredar luas di WhatsApp yang telah menyebutkan jika salah satu aplikasi messenger terbesar di dunia ini akan segera dimatikan pada 28 Januari 2014 karena sudah kelebihan pengguna.
pesan yang telah beredar luas tersebut berbunyi "Whatsapp akan dimatikan pada 28 Januari. Berikut pesan langsung dari Jim Balsamic (CEO Whatsapp). Kami telah mengalami kelebihan penggunaan username pada WhatsApp Messenger. Kami telah meminta semua pengguna untuk dapat meneruskan pesan ini ke seluruh daftar kontak mereka. Jika Anda tidak meneruskan pesan ini, kami akan menganggap akun WhatsApp Anda tidak valid dan akan dihapus dalam 48 jam ke depan."
Selain itu, pesan ini juga telah menyebutkan jika pengguna harus membayar dengan nominal uang tertentu untuk bisa melakukan aktivasi ulang akun WhatsApp-nya.
"Mohon untuk tidak mengabaikan pesan ini atau Whatsapp tidak akan lagi mengenali aktivasi Anda. Jika Anda ingin mengaktifkan kembali akun Anda setelah proses penghentian operasi ini, biaya sebesar USD 25 akan ditambahkan ke tagihan bulanan Anda."
Namun, ternyata pesan ini sendiri hanyalah hoax saja dan bukan merupakan pesan yang resmi dari pihak WhatsApp. Berdasarkan lansiran tersebut, ini juga bukan pertama kalinya pesan hoax beredar di instan messenger WhatsApp. Bahkan pesan hoax yang telah menyebutkan pesan langsung dari CEO WhatsApp ini semakin marak seiring makin populernya WhatsApp di pengguna smartphone saat ini.
Jika Anda mendapatkan pesan tersebut, sebaiknya abaikan saja dan jangan di sebarkan lebih jauh. Hoax ini mungkin tidak berbahaya, namun tetap pesan yang bersifat spam ini akan menjengkelkan setiap penerimanya.
Editor : Dian Sukmawati