Dua kelompok spesialis pencurian motor (ranmor) asal Lampung dan Palembang telah dibekuk oleh petugas Polres Bogor. Satu pelaku berhasil dilumpuhkan, karena berusaha kabur saat petugas mengepung kontrakannya di Gunung Putri Bogor.
Dua kelompok spesialis pencurian motor (ranmor) asal Lampung dan Palembang telah dibekuk oleh petugas Polres Bogor. Satu pelaku berhasil dilumpuhkan, karena berusaha kabur saat petugas mengepung kontrakannya di Gunung Putri Bogor.
Kabag Ops Polres Bogor, Kompol Hendra Gunawan juga mengatakan, 15 pelaku asal dua kelompok ini selalu memakai senjata tajam dan pistol saat beraksi. “Ada beberapa korban yang dilukai. Bahkan ada yang pernah ditembak anggota dua kelompok ini,” katanya.
Menurut dia, kelompok ini, juga sudah lebih dari seratus kali beraksi. Hal ini telah berdasarkan bukti disitaya 1 plat nomor motor, 1 golok besar, 1 golok kecil, 1 tang, 4 pasang spion, 1 gerinda bersama mata gerinda, 10 HP BlackBerry, 1 kunci kontak mobil, 1 kunci leter T bersama 10 anak kunci, uang tunai Rp5 juta, 15 kunci motor, 4 cap samsat Polda Jabar, 30 STNK motor asli dan obeng.
“Ini hasil operasi pengejaran curanmor tiga hari di 4 titik yakni, Gunung Putri, Ciawi, Babakan Madang dan Bojonggede. Semuanya ada 15 tersangka dengan barang bukti sebanyak 9 motor,” papar Hendra. Motor hasil curian lalu jual ke Sukabumi seharga Rp5 juta perunit.
“Dalam penangkapan ini, kami tidak temukan pistol. Yang kami amankan hanya senjata tajam. Kami juga masih harus dalami senjata api darimana didapat dan sekarang disimpan dimana,” ungkapnya. Menurut Kompol Hendra, tiga pelaku terakhir yang ditangkap Selasa (11/3) malam di Bojonggede, ternyata terkait penembakan Brigadir Nurul Afandi, anggota serse Polsek Klapanunggal.
saco-indonesia.com, Sepeda motor milik anggota TNI Serka ZA yang berusia (49) tahun warga Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Og
saco-indonesia.com, Sepeda motor milik anggota TNI Serka ZA yang berusia (49) tahun warga Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan hilang di parkiran Panti Pijat Tarina di kawasan Simpang Empat Sukajadi, sekitar pukul 22.00 WIB malam. Motor Serka ZA yang berjenis Yamaha Mio warna hitam bernomor polisi BG 6876 FX.
"Saya datang sekitar pukul 20.00 WIB untuk dapat dipijat karena saya merasa badan pegal-pegal. Namun usai dipijat dan hendak pulang ke rumah pukul 22.00 WIB telah mendapati motor saya jenis Yamaha Mio warna hitam BG 6876 FX telah hilang," kata Serka ZA saat ditemui di Mapolres OKU.
ZA juga mengatakan, dirinya juga sempat mencari dan berusaha menanyakan kepada warga sekitar, namun tak seorang pun yang telah mengetahui keberadaan motornya tersebut.
"Sebelum saya melapor ke Polres, saya juga sudah mencoba mencari tapi tak ada yang tahu," ujarnya.
Sementara itu, menurut Yunizar yang berusia (41) tahun , salah seorang pekerja di Panti Pijat Tarina, ZA datang ke panti pijat itu sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, ia juga mengaku tidak mengetahui secara pasti soal motor milik Serka ZA tersebut.
"Memang saya yang memijat bapak itu, tetapi saya tidak tahu dia datang ke sini dengan menggunakan motor. Sebelum keluar bapak itu juga sempat minta air minum dan merokok. Begitu keluar dia juga mengaku telah kehilangan motornya," kata Yunizar.
Kanit Pidum Polres OKU, Iptu Yuliko Saputra SH membenarkan telah menerima laporan kehilangan motor jenis Yamaha Mio milik anggota TNI.
"Laporannya juga sudah kami terima dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa keterangan saksi-saksi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelaku bisa segera ditangkap" ujar Yuliko.
Editor : Dian Sukmawati