Perjalanan Ibadah Haji November 2015 di Jakarta Pusat
Perjalanan Ibadah Haji November 2015 di Jakarta Pusat Hubungi 021-9929-2337 atau 0821-2406-5740 Alhijaz Indowisata adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang tour dan travel. Nama Alhijaz terinspirasi dari istilah dua kota suci bagi umat islam pada zaman nabi Muhammad saw. yaitu Makkah dan Madinah. Dua kota yang penuh berkah sehingga diharapkan menular dalam kinerja perusahaan. Sedangkan Indowisata merupakan akronim dari kata indo yang berarti negara Indonesia dan wisata yang menjadi fokus usaha bisnis kami.
Perjalanan Ibadah Haji November 2015 di Jakarta Pusat Alhijaz Indowisata didirikan oleh Bapak H. Abdullah Djakfar Muksen pada tahun 2010. Merangkak dari kecil namun pasti, alhijaz berkembang pesat dari mulai penjualan tiket maskapai penerbangan domestik dan luar negeri, tour domestik hingga mengembangkan ke layanan jasa umrah dan haji khusus. Tak hanya itu, pada tahun 2011 Alhijaz kembali membuka divisi baru yaitu provider visa umrah yang bekerja sama dengan muassasah arab saudi. Sebagai komitmen legalitas perusahaan dalam melayani pelanggan dan jamaah secara aman dan profesional, saat ini perusahaan telah mengantongi izin resmi dari pemerintah melalui kementrian pariwisata, lalu izin haji khusus dan umrah dari kementrian agama. Selain itu perusahaan juga tergabung dalam komunitas organisasi travel nasional seperti Asita, komunitas penyelenggara umrah dan haji khusus yaitu HIMPUH dan organisasi internasional yaitu IATA.
Pada artikel pertama telah kita bahas tentang mempertahankan kemuliaan manusia secara sepintas. Pada kesempatan ini kita akan m
Pada artikel pertama telah kita bahas tentang mempertahankan kemuliaan manusia secara sepintas. Pada kesempatan ini kita akan menelusuri tahap demi tahap berbagai hal tentang manusia.
1. Penyampaian Misi , menimbulkan kecurigaan dari para malaikat.
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS.2:30)
Ketika Allah swt. memberitahukan kepada para malaikat-Nya bahwa Dia akan menjadikan Adam a.s sebagai khalifah di bumi, maka para malaikat itu bertanya, mengapa Adam a.s yang akan diangkat menjadi khalifah di bumi padahal Adam a.s itu dari keturunannya kelak akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi. Dan para malaikat itu menganggap bahwa diri mereka adalah lebih patut memangku jabatan itu, sebab mereka makhluk yang selalu bertasbih, memuji dan menyucikan Allah swt.
Allah swt. tidak membenarkan anggapan mereka itu dan Dia menjawab bahwa Dia mengetahui yang tidak diketahui oleh para malaikat itu. Apa-apa yang akan dilakukan Allah swt. adalah berdasarkan pengetahuan dan hikmah-Nya yang Maha Tinggi walaupun tak dapat diketahui oleh mereka, termasuk pengangkatan Adam a.s menjadi khalifah di bumi. Yang dimaksud dengan kekhalifahan Adam a.s di bumi adalah kedudukannya sebagai khalifah atau wakil Allah swt. di bumi ini, untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala apa yang ada padanya. Dari pengertian ini lahirlah ungkapan yang mengatakan bahwa manusia adalah "Khalifatullah di bumi
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Ini merupakan kehendak yang luhur yaitu menyerahkan pengendalian bumi ini kepada makhluk yang baru. Ini merupakan kedudukan yang tinggi bagi manusia dalam tatanan alam wujud diatas bumi yang luas ini . Dan ini adalah kemuliaan yang dikehendaki untuk manusia oleh Sang Pencipta yang Maha Mulia.
Namun ada kesangsian atau kecurigaan dari para Malaikat kalau Manusia ini antinya tidak akan mampu menjadi khalifah. Kesangsian malaikat itu tercermin dalam pertanyaan mereka kepada Allah . Kalimat “ mengapa Engkau hendak……….., padahal kami senantiasa………….. menunjukkan kecurigaan atau kesangsian seperti makhluk sebelumnya.
Perkataan malaikat ini member kesan bahwa mereka mempunyai bukti-bukti keadaan atau berdasarkan pengalaman masa lalunya di bumi atau dengan ilham pandangan bathinya yang menyingkap sedikit tentang tabiat makhluk baru ini atau tentang tuntutan hidupnya dimuka bumi dan yang menjadikan mereka mengetahui atau memprediksi bahwa manusia ini kelak akan membawa kerusakan di bumi dan menumpahkan darah. Selanjtnya mereka sebagai malaikat dengan fithrahnya yang suci yang tidak tergambar olehnya kecuali kebaikan yang mutlak dan kepatuhan yang menyeluruh mengumandangkan tasbih dengan memuji Allah dan menyucikan-NYA serta senantiasa beribadah kepada-NYA dengan tiada merasa letih.
Jalalain menjelaskan dalam tafsirnya bahwa “Ingatlah hai Muhammad (ketika tuhanmu berfirman kepada para Malaikat , Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi yang akan mewakili aku dalam melaksanakan hokum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya , yaitu Adam. Kata mereka (malaikat) ,”Kenapa hendak engkau jadikan dibumi itu orang yang hendak berbuat kerusakan padanya yakni dengan perbuatan maksiat dan menumpahkan darah , artinya melakukan pembunbuhan-pembunuhan sebagai mana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi.
Penekanan bahwa khalifah itu : “ yang akan mewakili Aku (Allah) dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-KU (Allah) padanya (dibumi) inilah yang sangat diragukan oleh para malaikat. Namun tidaklah semua keturunan Adam seperti yang diragukan oleh para Malaikat , diantaranya manusia itu ada yang siap bertanggung jawab . Maka Allah menjawabnya ,” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
2. Pengujian : menimbulkan pengakuan dari para malaikat
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" (QS.3:31)
Dalam ayat ini Allah swt. menunjukkan suatu keistimewaan yang telah dikaruniakan-Nya kepada Adam a.s yang tidak pernah dikaruniakan-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain, yaitu ilmu pengetahuan dan kekuatan akal atau daya pikir yang memungkinkannya untuk mempelajari sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Keistimewaan ini diturunkan pula kepada turunannya, yaitu umat manusia. Oleh sebab itu, manusia (Adam a.s. dan keturunannya) lebih patut dari malaikat untuk dijadikan khalifah.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah swt. mengajarkan kepada Adam a.s. nama-nama dan sifat-sifat dari semua benda yang penting-penting di antara-Nya. Adapun cara mengajarkan nama benda-benda tersebut kepada Adam a.s. ialah dengan memberikan ilham kepadanya serta menanamkan daya pikir, yang memungkinkannya untuk mengembangkan pengetahuannya itu. Setelah nama benda-benda itu diajarkan-Nya kepada Adam a.s. maka Allah swt. memperlihatkan benda-benda itu kepada para malaikat dan diperintahkan-Nya agar mereka menyebutkan nama benda-benda tersebut yang telah diajarkan-Nya kepada Adam a.s. Dan ternyata mereka tak dapat menyebutkannya.
Hal ini untuk memperlihatkan keterbatasan ilmu pengetahuan para malaikat itu dan agar mereka mengetahui keunggulan Adam a.s. terhadap mereka dan agar dapat pula mereka mengetahui ketinggian hikmah-Nya dalam memilih Adam a.s. sebagai khalifah. Juga untuk menunjukkan bahwa jabatan sebagai khalifah, yaitu untuk mengatur segala sesuatu dan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi ini memerlukan ilmu pengetahuan yang banyak serta kemampuan dan daya pikir yang kuat.
Perintah Allah swt. kepada mereka untuk menyebutkan nama makhluk-makhluk itu juga merupakan suatu peringatan kepada mereka yang tadinya merasa bahwa diri mereka adalah lebih patut untuk diangkat sebagai khalifah, maka Allah swt. menunjukkan kekurangan mereka sehingga seakan-akan Ia berfirman kepada mereka, "Hai para malaikat! Jika kamu menganggap Adam dan keturunannya tidak patut dijadikan khalifah di bumi dan kamu merasa lebih patut memangku jabatan itu, maka cobalah buktikan kebenaran alasan itu, cobalah kamu sebutkan nama benda-benda ini yang Aku perlihatkan kepadamu".
Ternyata mereka tidak dapat menyebutkannya karena mereka memang tidak diberi ilmu seperti yang dikaruniakan Allah kepada manusia. Karena mereka tidak dapat mengetahui dan menyebutkan nama benda-benda yang dapat mereka lihat di hadapan mereka, tentulah mereka lebih tidak mengetahui hal-hal yang gaib yang belum mereka saksikan, antara lain ialah hikmah Allah swt. dalam menjadikan Adam a.s. sebagai khalifah.
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS.2:32)
Setelah para malaikat menyadari kurangnya ilmu pengetahuan mereka karena tidak dapat menyebutkan nama makhluk-makhluk yang ada di hadapan mereka, lalu mengakui terus terang kelemahan diri mereka dan berkata kepada Allah swt. bahwa Dia Maha Suci dari segala sifat-sifat kekurangan yang tidak layak bagi-Nya dan mereka menyatakan tobat kepada-Nya. Mereka pun yakin bahwa segala apa yang dilakukan Allah swt. tentulah berdasarkan ilmu dan hikmah-Nya yang Maha Tinggi dan Sempurna, termasuk masalah pengangkatan Adam a.s. menjadi khalifah. Mereka mengetahui bahwa ilmu pengetahuan mereka hanyalah terbatas kepada apa yang di ajarkan-Nya kepada mereka. Dengan demikian habislah keragu-raguan mereka tentang hikmah Allah swt. dalam pengangkatan Adam a.s. menjadi khalifah di bumi.
Dari pengakuan para malaikat ini, dapatlah dipahami bahwa pertanyaan yang mereka ajukan semula mengapa Allah mengangkat Adam a.s. sebagai khalifah, bukanlah merupakan suatu sanggahan dari mereka terhadap kehendak Allah swt, melainkan hanyalah sekadar pertanyaan meminta penjelasan. Setelah penjelasan itu diberikan dan setelah mereka mengakui kelemahan mereka, maka dengan rendah hati dan penuh ketaatan mereka mematuhi kehendak Allah, terutama dalam pengangkatan Adam a.s. menjadi khalifah. Mereka memuji Allah swt karena Dia telah memberikan ilmu pengetahuan kepada mereka sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka. Selanjutnya, mereka mengakui pula dengan penuh keyakinan dan menyerah kepada ilmu Allah yang Maha luas dan hikmah-Nya yang Maha Tinggi. Lalu mereka menegaskan bahwa hanyalah Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Hal ini mengandung suatu pelajaran bahwa manusia yang telah dikaruniai ilmu pengetahuan yang lebih banyak dari yang diberikan kepada para malaikat dan makhluk-makhluk lainnya, hendaklah selalu mensyukuri nikmat tersebut, serta tidak menjadi sombong dan angkuh karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya serta kekuatan dan daya pikirannya. Sebab, betapa pun tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia pada zaman kita sekarang ini, namun masih banyak rahasia-rahasia alam ciptaan Tuhan yang belum dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan manusia, misalnya ialah hakikat roh yang ada pada diri manusia sendiri. Allah swt. telah memperingatkan bahwa ilmu pengetahuan yang dikaruniakan-Nya kepada manusia hanyalah sedikit sekali dibandingkan kepada ilmu dan hakikat-Nya.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"(QS.2:33).
Setelah ternyata para malaikat itu tidak tahu dan tidak dapat menyebutkan nama benda-benda yang diperlihatkan Allah kepada mereka, maka Allah memerintahkan kepada Adam a.s. untuk memberitahukan nama-nama tersebut kepada mereka. Dan Adam melaksanakan perintah itu lalu diberitahukannya nama-nama tersebut kepada mereka. Kemudian, setelah Adam a.s. selesai memberitahukan nama-nama tersebut kepada malaikat dan diterangkannya pula sifat-sifat dan keistimewaan masing masing makhluk itu, maka Allah berfirman kepada para malaikat itu, bahwa Dia telah pernah mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya Dia mengetahui pula apa-apa yang mereka lahirkan dengan ucapan-ucapan mereka dan pikiran-pikiran yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Selamanya Dia menciptakan sesuatu tidaklah dengan sia-sia belaka, melainkan berdasarkan ilmu dan hikmah-Nya.
Dalam masalah pengangkatan Adam a.s. sebagai khalifah di bumi ini terkandung suatu makna yang tinggi dari hikmah Ilahi yang tak diketahui oleh para malaikat menjadi khalifah dan penghuni bumi ini, niscaya mereka tidak akan dapat mengetahui rahasia-rahasia alam ini, serta ciri khas yang ada pada masing-masing makhluk, sebab para malaikat itu sangat berbeda keadaannya dengan manusia. mereka tidak mempunyai kebutuhan apa-apa, seperti sanding pangan dan harta benda. Maka seandainya merekalah yang dijadikan penghuni dan penguasa di bumi ini, niscaya tak akan ada sawah dan ladang, tak akan ada pabrik dan tambang-tambang, tak akan ada gedung-gedung yang tinggi menjulang, tak akan ada musik dan seni. Juga tidak akan lahir bermacam-macam ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang telah dicapai umat manusia sampai sekarang ini yang hampir tak terhitung jumlahnya.
Pengangkatan manusia menjadi khalifah, berarti pengangkatan Adam a.s. dan keturunannya menjadi khalifah terhadap makhluk-makhluk lainnya di bumi ini karena keistimewaan yang telah dikaruniakan Allah swt. kepada mereka yang tidak diberikan kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain, seperti kekuatan akal yang memungkinkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya guna menyelidiki dan memanfaatkan isi alam di bumi ini, seperti kesanggupan mengatur alam menurut ketentuan-ketentuan Allah.
Dengan kekuatan akalnya itu, manusia dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan yang hampir tak terbatas, serta dapat melakukan hal-hal yang hampir tak terhitung jumlahnya. Dengan kekuatan itu, manusia dapat menemukan hal-hal yang baru yang belum ada sebelumnya. Dia dapat mengolah tanah yang gersang menjadi tanah yang subur. Dan dengan bahan bahan yang telah tersedia di bumi ini manusia dapat membuat variasi-variasi baru yang belum pernah ada. Dikawinkannya kuda dengan keledai, maka lahirlah hewan jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu hewan yang disebut "bagal". Dengan mengawinkan atau menyilangkan tumbuh-tumbuhan yang berbunga putih dengan yang berbunga merah, maka lahirlah tumbuh-tumbuhan jenis baru, yang berbunga merah putih. Diolahnya logam menjadi barang-barang perhiasan yang beraneka ragam dan alat-alat keperluan hidupnya sehari-hari. Diolahnya bermacam -macam tumbuh-tumbuhan menjadi bahan pakaian dan makanan mereka. Dan pada zaman sekarang ini dapat disaksikan berjuta-juta macam benda hasil penemuan manusia, baik yang kecil maupun yang besar, sebagai hasil kekuatan akalnya.
Adapun para malaikat, mereka tidak mempunyai hawa nafsu yang akan mendorong mereka untuk bekerja mengolah benda-benda alam ini dan memanfaatkannya untuk kepentingan hidup mereka. Oleh karena itu, apabila mereka yang telah dikaruniakan kekuatan akal serta bakat-bakat dan kemampuan yang demikian diangkat menjadi khalifah Allah di bumi, maka hal ini adalah wajar dan menunjukkan pula kesempurnaan ilmu dan ketinggian hikmah Allah swt. dalam mengatur makhluk-Nya.
Dari ketiga ayat diatas kalau kita telaah lbih dalam, disini kita dengan mata hati kita dalam cahaya kemuliaan melihat apa yang dilihat para malaikat di kalangan makhluk yang tinggi. Kita menyaksikan sejemput kecil dari rahasia Ilahi yang besar yang dititipkan-NYA pada makhluk yang bernama manusia, ketika Dia menyerahkan kepadanya kunci-kunci kekhalifahan . Rahasia kekuasaan itu diisyaratkan pada nama-nama benda, serta pada penamaan orang-orang dan benda-benda yang berupa lafal-lafal yang terucapkan hingga menjadikannya isyarat-isyarat bagi orang-orang dan benda-benda yang dapat diindra.
Kita mengetahui nilainya ketika kita menggambarkan kesulitan yang sangat besar , yang tidak dapat kita mengerti seandainya manusia tidak diberi kekuasaan (kemampuan) terhadap isyarat nama benda-benda itu. Kita juga akan kesulitan dalam memahami dan mempergaulinya ketika masing-masing orang memberikan pemahaman tentang sesuatu kepada yang lain membutuhkan kehadiran sesuatu dihadapanya untuk memahami keadaanya. Misalmya keadaan gunung yang tidak ada jalan untuk memahaminya kecuali pergi kegunung itu, keadaan seseorang yang tidak ada jalan untuk mengetahuinya kecuali menghadirtkan orang itu. Ini semua kesulitan yang amat besar yang tidak terbayangkan dalam kehidupan , dan kehidupan itu tidak akan dapat berjalan dijalanya seandainya Allah tidak memberikan kepada manusia kekuasaan terhadap isyarat-isyarat dengan nama benda-benda itu.
Sedangkan malaikat tidak memerlukan kekhususuan ini, karena tidak ada urgensinya dengan tugas-tugas mereka . Oleh karena itu mereka tidak diberi yang demikian. Maka ketika Allah mengajarkan rahasia ini kepada Adam dan mengemukakannya kepada para malaikat apa yang telah dikemukakan-NYA kepada Adam mereka tidak mengetahui nama-nama itu. Mereka tidak mengetahui bagaimana menempatkan rumus-rumus (isyarat-isyarat) lafal bagi sesuatu dan seseorang. Menyatakan kelemahanya dengan menyucikan Tuhanya, mengakui kelemahanya itu dan mengakui keterbatasan pengetahuanya. Padahal semua itu sudah diketahui dan dikenal oleh Adam. Kemudian didoronglah mereka untuk mengetahui hikmah Tuhan yang maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”’.
KPK kembali periksa Bambang Soeharto terkait suap Kajari Praya
Kasus dugaan dalam suap Kajari Praya yang telah menyangkut bekas petinggi Partai Hati Nurani Rakyat, Bambang W Soeharto terus berlanjut. KPK juga masih harus mengembangkan penyidikan dengan kembali memeriksa Ketua Dewan Kosgoro itu.
Bambang yang mengenakan baju batik itu tiba di KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.48 pagi WIB. Sebelum masuk ke gedung KPK, Bambang juga tidak memberikan keterangan.
Kasus dugaan dalam suap Kajari Praya yang telah menyangkut bekas petinggi Partai Hati Nurani Rakyat, Bambang W Soeharto terus berlanjut. KPK juga masih harus mengembangkan penyidikan dengan kembali memeriksa Ketua Dewan Kosgoro itu.
Bambang yang mengenakan baju batik itu tiba di KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.48 pagi WIB. Sebelum masuk ke gedung KPK, Bambang juga tidak memberikan keterangan.
"Saya belum tahu, tidak tahu," katanya sambil masuk gedung KPK, (Selasa,11/3).
Bambang yang datang bersama pendampingnya ini langsung masuk ke gedung KPK, saat wartawan bertanya kasus yang menyangkut dirinya.
Bambang sebelumnya telah dicegah ke luar negeri atas permintaan dari KPK. Bambang yang telah menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Hanura dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura itu langsung dicopot dari jabatannya oleh Ketua Umum Hanura Wiranto begitu diduga telah terlibat dalam kasus tersebut.
Bambang juga merupakan bos dari Lucyta Anie Razak, perempuan yang sebelumnya tertangkap bersama Kepala Kejari Praya Subri di Mataram. Perusahaan Lucyta diduga adalah anak perusahaan milik Bambang. Lucyta dituding menyuap Subri terkait pemalsuan dokumen tanah di Lombok Tengah.
As Vice Moves More to TV, It Tries to Keep Brash Voice
The live music at the Vice Media party on Friday shook the room. Shane Smith, Vice’s chief executive, was standing near the stage — with a drink in his hand, pants sagging, tattoos showing — watching the rapper-cum-chef Action Bronson make pizzas.
The event was an after-party, a happy-hour bacchanal for the hundreds of guests who had come for Vice’s annual presentation to advertisers and agencies that afternoon, part of the annual frenzy for ad dollars called the Digital Content NewFronts. Mr. Smith had spoken there for all of five minutes before running a slam-bang highlight reel of the company’s shows that had titles like “Weediquette” and “Gaycation.”
In the last year, Vice has secured $500 million in financing and signed deals worth hundreds of millions of dollars with established media companies like HBO that are eager to engage the young viewers Vice attracts. Vice said it was now worth at least $4 billion, with nearly $1 billion in projected revenue for 2015. It is a long way from Vice’s humble start as a free magazine in 1994.
But even as cash flows freely in Vice’s direction, the company is trying to keep its brash, insurgent image. At the party on Friday, it plied guests with beers and cocktails. Its apparently unrehearsed presentation to advertisers was peppered with expletives. At one point, the director Spike Jonze, a longtime Vice collaborator, asked on stage if Mr. Smith had been drinking.
“My assistant tried to cut me off,” Mr. Smith replied. “I’m on buzz control.”
Now, Vice is on the verge of getting its own cable channel, which would give the company a traditional outlet for its slate of non-news programming. If all goes as planned, A&E Networks, the television group owned by Hearst and Disney, will turn over its History Channel spinoff, H2, to Vice.
The deal’s announcement was expected last week, but not all of A&E’s distribution partners — the cable and satellite TV companies that carry the network’s channels — have signed off on the change, according to a person familiar with the negotiations who spoke on the condition of anonymity because the talks were private.
A cable channel would be a further step in a transformation for Vice, from bad-boy digital upstart to mainstream media company.
Keen for the core audience of young men who come to Vice, media giants like 21st Century Fox, Time Warner and Disney all showed interest in the company last year. Vice ultimately secured $500 million in financing from A&E Networks and Technology Crossover Ventures, a Silicon Valley venture capital firm that has invested in Facebook and Netflix.
Those investments valued Vice at more than $2.5 billion. (In 2013, Fox bought a 5 percent stake for $70 million.)
Then in March, HBO announced that it had signed a multiyear deal to broadcast a daily half-hour Vice newscast. Vice already produces a weekly newsmagazine show, called “Vice,” for the network. That show will extend its run through 2018, with an increase to 35 episodes a year, from 14.
Michael Lombardo, HBO’s president for programming, said when the deal was announced that it was “certainly one of our biggest investments with hours on the air.”
Vice, based in Brooklyn, also recently signed a multiyear $100 million deal with Rogers Communications, a Canadian media conglomerate, to produce original content for TV, smartphone and desktop viewers.
Vice’s finances are private, but according to an internal document reviewed by The New York Times and verified by a person familiar with the company’s financials, the company is on track to make about $915 million in revenue this year.
It brought in $545 million in a strong first quarter, which included portions of the new HBO deal and the Rogers deal, according to the document. More of its revenue now comes from these types of content partnerships, compared with the branded content deals that made up much of its revenue a year ago, the company said.
Mr. Smith said the company was worth at least $4 billion. If the valuation gets much higher, he said he would consider taking the company public.
“I don’t care about money; we have plenty of money,” Mr. Smith, who is Vice’s biggest shareholder, said in an interview after the presentation on Friday. “I care about strategic deals.”
In the United States, Vice Media had 35.2 million unique visitors across its sites in March, according to comScore.
The third season of Vice’s weekly HBO show has averaged 1.8 million viewers per episode, including reruns, through April 12, according to Brad Adgate, the director of research at Horizon Media. (Vice said the show attracted three million weekly viewers when repeat broadcasts, online and on-demand viewings were included.)
For years, Mr. Smith has criticized traditional TV, calling it slow and unable to draw younger viewers. But if all the deals Vice has struck are to work out, Mr. Smith may have to play more by the rules of traditional media. James Murdoch, Rupert Murdoch’s son and a member of Vice’s board, was at the company’s presentation on Friday, as were other top media executives.
“They know they need people like me to help them, but they can’t get out of their own way,” Mr. Smith said in the interview Friday. “My only real frustration is we’re used to being incredibly dynamic, and they’re not incredibly dynamic.”
With its own television channel in the United States, Vice would have something it has long coveted even as traditional media companies are looking beyond TV. Last year, Vice’s deal with Time Warner failed in part because the two companies could not agree on how much control Vice would have over a 24-hour television network.
Vice said it intended to fill its new channel with non-news programming. The company plans to have sports shows, fashion shows, food shows and the “Gaycation” travel show with the actress Ellen Page. It is also in talks with Kanye West about a show.
It remains to be seen whether Vice’s audience will watch a traditional cable channel. Still, Vice has effectively presold all of the ad spots to two of the biggest advertising agencies for the first three years, Mr. Smith said.
In the meantime, Mr. Smith is enjoying Vice’s newfound role as a potential savior of traditional media companies.
“I’m a C.E.O. of a content company,” Mr. Smith said before he caught a flight to Las Vegas for the boxing match on Saturday between Floyd Mayweather Jr. and Manny Pacquiao. “If it stops being fun, then why are you doing it?”
Robert Patterson Jr., Lawyer and Judge Who Fought for the Accused, Dies at 91
Judge Patterson helped to protect the rights of Attica inmates after the prison riot in 1971 and later served on the Federal District Court in Manhattan.