saco-indonesia.com, Menjelang malam tahun baru, keamanan di Jakarta akan semakin diperketat. Di wilayah Jakarta Timur, sebanyak
saco-indonesia.com, Menjelang malam tahun baru, keamanan di Jakarta akan semakin diperketat. Di wilayah Jakarta Timur, sebanyak 2.000 personel kepolisian akan diterjunkan untuk dapat mengamankan perayaan malam tahun baru di beberapa titik keramaian.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni juga mengatakan, di wilayah hukumnya ini, penjagaan juga akan diperketat di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diprediksi sebagai titik kumpul para warga.
"Jelang malam pergantian tahun, Polres Jakarta Timur telah menurunkan sebanyak 2.000 personel. Hal itu untuk dapat menjaga keamanan wilayah agar kondusif," kata Mulyadi, Selasa (31/12).
Mulyadi juga menjelaskan, 2.000 personel tersebut telah terdiri dari 1.200 anggota polres dan 800 anggota gabungan dari setiap polsek yang ada di Jakarta Timur. Mulyadi juga menambahkan, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa anggota kepolisian juga akan diberikan persenjataan yang lengkap nantinya.
"Kita fokuskan di TMII karena pusat perayaan di Jakarta Timur di situ. Dan saya perintahkan kepada anggota agar tetap untuk berjaga-jaga juga usai perayaan malam tahun baru," ucapnya.
Sementara untuk dapat mencegah terjadinya kemacetan, Mulyadi juga menambahkan, akan melakukan pengalihan arus lalu lintas di beberapa titik wilayah agar tidak terjadi penumpukan, kendaraan yang datang dari wilayah Jakarta Pusat maupun Utara.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kita kebagian macetnya saja karena pusat kegiatan perayaan terbesar ada di Jakarta Pusat dan Ancol. Makanya nanti kita akan alihkan beberapa jalan ke wilayah lain," tandasnya.
Editor : Dian Sukmawati
Bekasi, Saco-Indonesia.com - Sudah Dua hari ini, Sabtu dan Minggu (26/1), Matahari cukup bersahabat terhadap warga Jakarta.
Bekasi, Saco-Indonesia.com - Sudah Dua hari ini, Sabtu dan Minggu (26/1), Matahari cukup bersahabat terhadap warga Jakarta. Sinar cerahnya memberikan harapan, ancaman banjir di Jakarta akan segera berlalu.
Namun, tak demikian dengan hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Prakiraan BMKG, hujan belum mau berpaling dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hingga masa puncak hujan berakhir pada akhir Februari nanti. Dengan kata lain, warga Jakarta khususnya harus tetap waspada dan siaga jika cuaca kembali buruk.
Kepala Subbidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, sesuai prediksi BMKG, tren intensitas hujan di Jabodetabek mulai menurun. Namun, itu bukan berarti tidak ada hujan, melainkan cuaca selama satu pekan ke depan akan didominasi hujan ringan hingga sedang secara merata di semua wilayah di Jabodetabek. Hujan lebat hanya terjadi di beberapa tempat tertentu, terutama di selatan Jabodetabek, seperti Bogor, Depok, dan Jakarta Selatan.
Curah hujan itu dipengaruhi tekanan rendah di Laut Arafura serta pumpunan angin memanjang dari Samudra Hindia hingga Jawa dan dari Selat Makassar hingga Laut Arafura. Pertumbuhan angin itu menyebabkan kelembaban udara cukup tinggi serta suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia menghangat.
Hary pun memperingatkan, ancaman banjir tidak hanya datang dari kawasan hulu sungai, tetapi juga pantai utara Jakarta. Pada 25-31 Januari ini, ujarnya, akan terjadi pasang laut maksimal dengan tinggi dari 1 hingga 1,1 meter.
”Ketinggian pasang maksimal ini sama dengan ketinggian pasang laut pada 11-16 Januari lalu saat banjir pertama terjadi di Jakarta,” katanya.
Seperti prakiraan BMKG, selama hari Minggu, Matahari memang mencurahkan sinarnya di Jakarta. Namun, di Bogor hujan turun cukup deras disertai angin kencang.
Sementara luapan Kali Ciliwung baru surut dari permukaan jalan permukiman di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan, Minggu. Sebagian permukiman di bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, masih terendam banjir. Baru 600 pengungsi warga Kampung Pulo yang kembali ke rumah dan lebih dari 6.000 warga Kampung Pulo masih bertahan di tempat-tempat pengungsian dan tenda-tenda pengungsian di pinggir jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan mengatakan, curah hujan selama satu pekan kemarin memang ekstrem sekali. ”Ratusan ribu meter kubik air melimpah di alur-alur sungai dari kawasan hulu hingga ke hilir di Jakarta,” katanya.
Oleh karena itu, seluruh petugas Dinas PU DKI tetap bersiaga menjaga setiap alur sungai sehingga banjir dapat dikendalikan dan tak meluas. Seluruh pompa untuk menyedot genangan dan banjir juga disiagakan.
Di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang terendam banjir sepekan kemarin, misalnya, masih disiagakan empat pompa pengendali banjir. Bahkan, menurut Lurah Petamburan Nur Komariyah, empat pompa itu terus dioperasikan untuk menyedot genangan di permukiman. Dia mengatakan, penyedotan air ini sempat mengalami hambatan karena pompa tersumbat sampah.
Dari penyedotan itu diharapkan wilayah Petamburan yang masih tergenang dapat kering seluruhnya. Namun, jika cuaca tidak mendukung dan hujan lebat kembali mengguyur, upaya memompa air akan kembali terhambat.
Sumber : Kompas.com
Editor : Maulana Lee