saco-indonesia.com, Meski hanya menyuplai mesin Aprilia ART kepada IodaRacing Project tahun ini, Aprilia Racing juga ingin mengg
saco-indonesia.com, Meski hanya menyuplai mesin Aprilia ART kepada IodaRacing Project tahun ini, Aprilia Racing juga ingin menggunakan mereka untuk dapat mengembangkan motor demi kembali ke MotoGP.
Akhir tahun lalu, CEO Piaggio Group (induk perusahaan Aprilia), Roberto Colaninno juga memang telah mengumumkan secara resmi bahwa pihaknya bertekad akan kembali sebagai tim pabrikan pada tahun 2016 mendatang.
Direktur Teknis Aprilia, Romano Albesiano juga mengaku pihaknya belum bisa mendapat tanda tangan kontrak dari IodaRacing. Meski begitu, ia yakin kesepakatan akan segera diraih.
"Kami juga hampir meraih kesepakatan. Mungkin kami juga akan menjalani uji coba pada awal Februari di Valencia bersama mereka," ujar Albesiano kepada Moto Sprint.
Hal inipun telah membuat IodaRacing harus absen dari uji coba pramusim pertama di Malaysia, 4-6 Februari mendatang. "Bagaimanapun motor 2014 dan 2015 akan digunakan sebagai motor laboratorium untuk dapat mempersiapkan musim 2016," pungkas Albesiano.
Dengan Aprilia ART, IodaRacing pun berstatus "Open" di MotoGP 2014. Setiap pembalap akan bisa mendapatkan jatah 12 mesin permusim dengan 24 liter bahan bakar. Selain itu, mereka diwajibkan memakai hardware dan software perangkat elektronik buatan Magneti Marelli
Editor : Dian Sukmawati
Profile PT. FAJAR ALAM SEJATI Tour Travel (FAS) divisi Marketing PT. Fajar Berkah Ilahi Tour Travel (FBI).
Berawal dari tuntu
Profile PT. FAJAR ALAM SEJATI Tour Travel (FAS) divisi Marketing PT. Fajar Berkah Ilahi Tour Travel (FBI).
Berawal dari tuntutan umat untuk melayani tamu Allah melaksanakan rukun islam yang ke-5 , PT. Fajar Alam Sejati (FAS) telah menjadi salah satu dari sekian penyelenggara Kepercayaan yang telah diberikan oleh lebih dari10.000 orang umat pemakai jasa, telah mengantar kami untuk mengembangkan sayap dengan ditunjang oleh jaringan kerja internasional.
Bernaung sebagai divisi TourTravel FBI mempunyai komitmen yang kuat sebagai amanah yang harus diemban didalam memberikan bimbingan dan tuntunan serta pelayanan dibidang wisata islami.
Travel Umroh PT. Fajar Alam Sejati adalah sebuah perusahaan yang berdiri dibawah perundang-undangan Republik Indonesia, dimiliki oleh ibu. Hj. Yuliani Dawanis (pensiunan Departemen Agama RI bagian urusan Haji dan Umroh) dan melalui Surat Izin Usaha Biro Perjalanan Wisata dari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya.
Sejak tahun 2010 PT. Fajar Alam Sejati membuka divisi Marketing PT. Fajar Berkah Ilahi (FBI). Yang di nahkodai oleh anak beliau yaitu. Bp. H. Yaser Boma Dawanis bertindak sebagai direktur utama, memberikan sinergi dan peningkatan pelayanan ymenjadi lebih baik lagi dalam melayani para jamaah haji dan umroh Perjalanan panjang telah dilalui dengan telah memberangkatkan ribuan jamaah umroh maupun haji plus sejak 1998
Travel Umroh ini terdaftar resmi dalam keanggotaan HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji) yang resmi diakui pemerintah
Selain fokus dibidang bisnis penjualan tiket pesawat, voucher hotel dan paket tour, saat ini Fajar Alam Sejati dan Travel juga terfokus di dalam core bisnis di bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus dan Umroh. Sehingga Fajar Alam Sejati dan Travel juga dilengkapi dengan Surat Izin dan legalitas Penyelenggara Perjalanan Umroh dan perjalanan Haji Khusus dari Dirjen BIMAS Islam dan Penyelenggaraan Haji bernomor D/350 Tahun 2004 Untuk menopang core bisnisnya, Fajar Alam Sejati dan Travel juga menetapkan ticketing sebagai supporting bisnis, karena secara langsung memang memiliki fungsi untuk memperlancar proses pelaksanaan perjalanan Haji Khusus dan Umroh.
Kami berprinsip bahwa dalam menjalankan bisnis ini kami menitik beratkan pada kepuasan pelanggan, integritas, kualitas, komitmen, team work, kompetitif, serta inisiatif. Akhir kata, inilah program kami satu tahun dan pilihan program perjalanan yang anda inginkan, dan kami akan berusaha untuk menjadi teman dalam perjalanan suci anda.
Informasi Haji Plus dan Umroh
Hubungi :
PT. Fajar berkah Ilahi
Rukan ARNADIA
Jln. Raden Saleh Kav. DKI Blok 10 No. 30D
Meruya Utara , Jakarta Barat
Hubungi Kami:
021 71687778
0812 8888 1830
Whatsapp :
0817 829 830
0816 844321
Blackberry Pin:
75FAFE5D
2A6D3EF4
28E024A2
Line ID : hajiumroh
Twitter : @hajiumrah
Email : travelfbi@gmail.com
Website : www.hajiplusumrah.com
Website :
www.fbitravel.net
www.hajiplusumrah.com
Fan Pages FB : Fajar Berkah Ilahi
Twitter : @hajiumrah
Sumber : http://www.hajiplusumrah.com
Baca Artikel Lainnya : KHALISTA TOUR
WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”
Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.
The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.
Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation