saco-indonesia.com, Kepala
Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono tidak sepakat dengan warga Pondok Indah yang
menganggap busway Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni)
JAKARTA, Saco- Indoensia.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono tidak sepakat dengan warga Pondok Indah yang menganggap busway Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) tidak efektif melintas di kawasan elite tersebut. Menurutnya, tidak ada alasan jalur Koridor VIII dipindah.
"Pondok Indah adalah jalan utama. Ada rumah sakit dan pertokoan. Jadi, untuk angkutan massal cocok karena penumpangnya banyak. Bangun angkutan massal kan bukan sekadarnya, tapi yang memang penumpangnya banyak," kata Udar saat ditemui di Mapolsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2013).
Udar mengatakan bahwa luas Jalan Metro Pondok Indah sudah memenuhi kriteria untuk dibangun jalur busway dibanding harus dipindahkan ke jalan di kawasan Pondok Pinang, seperti usulan warga Pondok Indah.
"Geometrik jalan (Pondok Indah) mendukung, kalau dialihkan ke Pondok Pinang kan jalannya sempit," jelas Udar.
Untuk diketahui, sejumlah warga Pondok Indah yang tergabung dalam Panca RW melakukan musyawarah di Taman Puspita, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu (2/6/2013). Mereka menyampaikan permintaan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan jalur bus transjakarta dari Jalan Metro Pondok Indah.
Menurut mereka, keberadaan busway di Jalan Metro Pondok Indah kurang begitu diminati masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari jarangnya orang yang menumpang bus transjakarta dan untuk halte- halte bus transjakarta pun sering kali terlihat sepi.
Selain itu, kata warga, keberadaan jalur busway yang ada sejak tahun 2009 itu justru membuat Jalan Metro Pondok Indah semakin bertambah macet.
Editor :Liwon Maulana
Sumber:Kompas.com
saco-indonesia.com, Bom bunuh diri di
halamam Markas Polres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6/2013) pagi, melukai seorang buruh
bangunan.
JAKARTA, Saco-Indonesia.com — Bom bunuh diri di halamam Markas Polres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6/2013) pagi, melukai seorang buruh bangunan. Pria tersebut mengalami luka di tangan kiri.
"Tidak ada korban kecuali pelaku bom bunuh diri. Ada satu petugas bangunan yang mengalami luka di bagian tangan kiri," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2013).
Tidak ada korban luka lainnya dalam aksi bom bunuh diri itu. Pelaku diduga menargetkan polisi sebagai sasaran terornya. Bom meledak antara pos jaga Mapolres Poso dan masjid pukul 08.03 Wita. Ledakan bom terjadi dua kali.
Tubuh pria pelaku bom bunuh diri dan motor yang dikendarainya hancur. Ia diduga menggunakan bom tupperware atau bom yang diletakkan di dalam wadah plastik. Pelaku diduga kelompok teroris Poso pimpinan Santoso yang saat ini masih buron.
Polisi juga mendalami keterkaitan eksekutor bom bunuh diri dengan Basri alias Bagong alias Ayas, narapidana yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, April lalu. Saat ini, petugas masih melakukan olah tempat kejadian. Tim Disaster Victim Identification Polri telah diturunkan untuk mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri.
Editor :Liwon Maulana
Sumber:Kompas.com
Ms. Plisetskaya, renowned for her fluidity of movement, expressive acting and willful personality, danced on the Bolshoi stage well into her 60s, but her life was shadowed by Stalinism.