Bekasi, Saco-Indonesia.com - Kawanan pencuri kendaraan sepeda motor menggunakan senjata api beraksi pada siang hari di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/1).
Bekasi, Saco-Indonesia.com - Kawanan pencuri kendaraan sepeda motor menggunakan senjata api beraksi pada siang hari di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (11/1). Dalam melakukan aksinya, pelaku mengintai sepeda motor milik penghuni kontrakan yang kondisinya sepi dan jauh dari permukiman warga.
Seperti dilansir dari Antara, dua tersangka pelaku pencurian kendaraan bermotor beraksi di sebuah tempat kontrakan sekitar Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Saat menjalankan aksinya, pelaku diduga sudah membuntuti korban hingga ke tempat kontrakannya. Di saat korban masuk kontrakan, pelaku langsung mencongkel kunci kendaraan korban dengan menggunakan kunci kendaraan yang sudah dibuat menjadi jenis kunci "T".
Tetapi aksi pelaku diketahui korban bernama Budi. Korban kemudian lari menghampiri pelaku. Lalu pelaku langsung menodongkan pistol ke arah korban, sedangkan kendaraan korban jatuh saat aksi pelaku diketahui korban.
Saat itu juga, pelaku langsung menembakkan senjatanya ke arah korban, lalu kabur melarikan diri. Tembakan pelaku hanya mengenai bagian pintu gerbang.
Sementara beberapa jam setelah kejadian, pihak kepolisian dari Polres Karawang tiba di lokasi kejadian perkara. Petugas berhasil mengamankan barang bukti kunci "T" dan peluru dari senjata pelaku.
Sumber : Merdeka.com
Editor : Maulana Lee
articinta dan kehidupan
Cínta adalah semangat hídup, tapí terkadang pula cínta tí
Cínta adalah semangat hídup, tapí terkadang pula cínta tídak memberíkan artí tapí memberíkan luka. Penyakítku semakín parah, Membuat hídup terasa sebentar.
Cínta adalah semangatku tanpanya aku sepertí hídup dalam kegelapan. Esok harí aku melíhat día begítu menawan, hídungnya yang anggun serasa aku mulaí tak berkedíp hanya butuh waktu untuk dekat denganya.
Darí detík ítulah aku mulaí berjuang demí apa yang aku íngínkan yaítu cínta yang begítu aku kagumí, perjuangan untuk mendapatkannya begítu panjang. Lelah aku menantínya cínta yang sama sekalí kadang tídak jelas. Kesabaran yang aku mílíkí ítulah kuncínya. Waktu terus berjalan sampaí akhírnya cínta yang aku harpkan menjadí kenyataan setelah sekían berbulan-bulan, namun belum cukup sampaí dísítu. Aku berfíkír? Apakah ía kekasíhku atau bukan ntah aku tídak mengertí. Ketíka aku menyatakan perasaanku tídak pernah díbalas olehnya. Dan ketíka aku díam día berkata sayang. Díam hanya bísa membuatku terluka dan bícara padanya membuatku tau ísí hatínya. Namun ucapanku percuma tídak satupun díbalas olehnya.
Harus ku jalaní cínta íní tanpa ada hubungan entah día kekasíhku atau bukan panggílan sayang terdengar darí telínga, Dan terlíhat oleh mata. Waktu masíh berlanjut begítu índah aku rasakan meskí terkadang pertengakaran dan pertíkaían menghadapí hanya satu yaítu jangan pernah egoís yang bísa menyelesaíkannya.
Namun suatu ketíka cínta yang aku percaya untuk salíng menjaga perasaan telah mengecewakanku, día sempat díam-díam mempermaínkan perasaan díbelakangku, ntah mengapa ía lakukan semua ítu. Aku sayang día, begítu sayangnya sama día sampaí aku harus overprotektíf harus pula selalu memberíkan nasehat.
Terkadang ketíka aku kecewa hatíku terluka bíbírku mengucap kata PUTUS namun ítu cuma ucapan, padahal díhatíku tak satupun dan tak pernah ada keíngínan sepertí ítu. Mungkín aku hanya kecewa dan tersakítí dan día tídak pernah merasakan terlukanya hatíku.
Harí bergantí harí masalah aku selesaíkan dengan penuh kesabaran sampaí akhírnya día marah dan terus marah tídak mau mengakuí kesalahanya. Dan akupun masíh tetap sabar, kesabaran membuahkan hasíl perpísahan kembalí menyatu. Ceríta yang tlah aku uraí ceríta yang tlah kíta buat bersama dísítulah masíng masíng darí kíta akan mengenangnya. Mengenang semua ceríta bahagía dan aír mata. Dan kíní kíta mulaí membuka lembaran baru. Aku berharap dí awal ceríta akan bahagía sampaí buku yang kíta buat terus bahagía sampaí akhírnya tetap bersama.
Namun semua ítu percuma satu bulan membuka lembaran baru berbagaí alasan mulaí terucap, aku merasakannya terlalu aneh. Sakít rasanya seseorang yang begítu aku cíntaí terus menyakítíku, kepalaku mulaí sakít darah segar keluar lancar dí hídungku dísaat aku memíkírkannya dan merasakan luka darínya. Ntah aku tak tau tangan bersíh tak sengaja aku usapkan ke hídung darah mengkotorí telapak tanganku, aku semakín sakít ketíka dítambah darah yang mengalír dí otak tersumbat. Día begítu tídak tau apa yang saat ítu aku rasakan, día tídak akan pernah sadar sedíkítpun. Aku cuma berkeíngínan día yang selalu Memberíkanku semangat, memeberíkanku artí hídup meskí harus mencíntaímu sekejap ataukan hídupku masíh panjang aku akan terus menjagamu dan terus mencíntaímu. Tapí día cuma memíkírkan perasaannya demí orang yang ía íngínkan...baca selanjut nya klik di sini
by yandre pramana putra