saco-indonesia.com, Sejumlah maling bertopeng ala ninja telah beraksi membobol dua rumah di Lingkungan Bukit Indah RT 001 RW 006
saco-indonesia.com, Sejumlah maling bertopeng ala ninja telah beraksi membobol dua rumah di Lingkungan Bukit Indah RT 001 RW 006, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah uang telah berhasil dibawa kabur oleh pelaku.
"Kasus pencurian itu telah terjadi pada Rabu (12/2) kemarin dini hari sekitar pukul 02.30 dinihari WITA. Kami juga telah mendatangi lokasi untuk dapat melakukan olah TKP dan hingga kini kasusnya dalam penyelidikan intensif," kata Kasat Reskrim AKP Erwan Yudha Perkasa.
Menurut dia, dalam menjalankan aksinya, maling yang diduga lebih dari satu orang ini telah memanjat tembok rumah korban Sudarli setinggi empat meter.
Selanjutnya, maling turun dengan menggunakan tali dan masuk dalam kamar korban. Dari rumah pegawai Dinas Diknas Sumbawa itu, pelaku dengan leluasa telah berhasil menggondol laptop, notebook, empat handphone Samsung, serta uang tunai Rp1 juta.
Setelah berhasil menggondol barang berharga milik Sudarli, para maling beraksi ke rumah sebelahnya. Rumah itu telah dimiliki oleh saudara ipar Sudarli, yakni Abdul Rahman.
Sama seperti aksi pada rumah Sudarli, maling lebih dulu memanjat tembok, turun dengan menggunakan tali, lalu masuk ke dalam kamar anak Abdul Rahman. Sejumlah barang seperti laptop dan handphone telah diambil maling dari kamar tersebut.
"Korban juga baru mengetahui pencurian itu saat para pelaku sudah meninggalkan tempat," ujar Erwan.
Kasus pencurian di dua rumah ini juga sudah ditangani oleh penyidik Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Sumbawa, setelah korban melaporkannya secara resmi.
Editor : Dian Sukmwawati
Kreatifitas terkadang diartikan sebagai, pelanggaran aturan.
Kreativitas,
terkadang, muncul sebagai sesuatu aksi yang dapat tid
Kreatifitas terkadang diartikan
sebagai, pelanggaran aturan.
Kreativitas, terkadang, muncul sebagai sesuatu aksi yang
dapat tidak tepat waktu, sesuatu yang tidak terduga. Kreativitas dapat dibentuk dengan melatih
pengendalian kekuatan otak dengan membebaskan dari suatu “keterikatan”. Tanpa
kreativitas maka manusia hanyalah akan menjadi robot yang hidup.
Istilah Berpikir
Lateral digunakan oleh Edward de Bono, seorang psikolog dari Malta, sebagai judul bukunya
Berpikir Lateral, yang diterbitkan pada tahun 1967. De Bono mendefinisikan berpikir lateral
sebagai suatu metoda berpikir yang lebih menitik beratkan kepada perubahan konsep dan
persepsi.Berpikir lateral merupakan sebuah landasan bahwa sesuatu tidak harus menjadi jelas
dengan segera dan menghasilkan ide yang tidak dapat dihasilkan dengan metoda berpikir
tradisional.
Definisi
Sistem tradisional telah
mendefiniskan bahwa berpikir yang baik adalah sebagai suatu masalah kemampuan kognitif atau
ketrampilan berpikir. Maka kini kita memiliki dua istilah: “kemampuan
kognitif” dan “ketrampilan berpikir”. Kemampuan
kognitif akan dipengaruhi oleh pola berpikir, atau suatu kumpulan persepsi yang dibentuk dari
pengalaman atau pelajaran masa lalu. Ketrampilan berpikir merupakan kemapuan untuk menggunakan
kumpulan pola berpikir. Kemudian kemampuan kognitif akan berkembang menjadi berpikir vertikal,
sedangkan ketrampilan berpikir akan menjadi berpikir lateral. Dengan meningkatkan kemampuan kedua
macam berpkir tersebut maka, seseorang akan dapat menjadi Pemikir yang baik.
Berpikir Lateral dan kreativitas
Ide yang baru merupakan
hasil dari berpikir lateral, dan kadang bukan sesuatu yang dapat membantu seseorang, tetapi
ketika ide yang bagus ditemukan, biasanya bukan atas hasil yang secara jelas terlihat namun bisa
saja muncul sebagai sesuatu yang tidak mungkin dan dimunculkan dalam bentuk humor. Maka ide yang
dihasilkan dari dari cara berpikir yang ada, akan disebut sebagai Kreativitas.
Berpikir Lateral sebagai penyempurna cara berpikir
Seperti
telah dikemukakan di atas bahwa pemikir harus memiliki kemampuan kognitif dan ketrampilan
berpikir. Hal tersebut kemudian akan membentuk seperti sebuah lingkaran setan. Ketika seseorang
telah berhasil keluar dari kotak pembatas, berpikir lateral akan telah menunjukkan kerjanya
sebagai sebuah mesin pencari, dengan berbagai jalan pada cara berpikir dan ide-ide. Kemudian hal
tersebut harus dilanjutkan oleh kemampuan berpikir untuk meneliti hingga ke dalam hingga mencapai
hasil. Namun ketika hasil telah didapat, hal itu juga merupakan akhir dari fase kerja kemampuan
kognitif yang harus segera dilanjutkan dengan ketrampilan berpikir.
Teknik
de Bono dalam berpikir lateral
Wikipedia telah menerangkan mengenai teknk
yang digunakan untuk melatih berpikir lateral. Ada beberapa lata mental atau metoda yang dapat
digunakan untuk meningjkatkan berpikir lateral. Hal tersebut seperti:
Masukan
Acak: Pilih suatu obyek secara acak, bisa kata benda atau kata dari kamus, dan hubungkan
dengan sesuatu yang sedang dipikirkan. Metoda ini juga dinamakan sebagai
Method_of_focal_objects.
Provokasi: Nyatakan persepsi yang umum diluar
batasnya atau gunakan alternatif provokasi terhadap situasi umum yang sedang dibahas. Hal ini
akan memancing adanya persepsi baru.
Tantangan: Lakukan tantangan
terhadap sesuatu kebiasaan. Hal ini dilakukan tidak untuk menyatakan bahwa cara yang ada sekarang
bermasalah tetapi hanya untuk menuntun agar persepsi yang ada terlepas dan membangkitkan adanya
persepsi yang baru.
Bagaimana cara meningkatkan ketrampilan berpikir atau
berpikir lateral?
Biasanya kekampuan kognitif akan dihasilkan dari
sekolahan, kehidupan sehari-hari atau informasi yang dikumpulkan dari berbagai cara. Tetapi
ketrampilan berpikir haruslah dari latihan dan kesadaran haruslah tersedia terlebih dahulu
sebagai dasarnya. Kesadaran akan melepaskan seseorang dari Kemelekatan, dimana kemelekatan akan
membimbing seseorang kepada pola yang tertentu. Ketika seseorang telah berada dalam kondisi yang
bebas, maka adanya ide yang baru akan dapat diterima dan dibuka. Dengan menerima ide yang baru
atau membuka pola berpikir baru, maka berpikir lateral telah dilatih.
“Berpikir lateral ditandai dengan adanya perpindahan pola berpikir,
dari pola berpikir yang terduga atau yang selaras,
menuju kepada ide yang tidak
terduga”