saco-indonesia.com, Arsenal telah berhasil ditahan imbang tamunya Chelsea di ajang Premier League, Selasa dini hari (24/12). Lag
saco-indonesia.com, Arsenal telah berhasil ditahan imbang tamunya Chelsea di ajang Premier League, Selasa dini hari (24/12). Laga yang bertajuk Derby London itu juga harus berkesudahan imbang tanpa gol. Tambahan satu poin untuk membuat Arsenal berada di peringkat kedua dan gagal untuk menggeser Liverpool. Kedua tim tersebut telah mempunyai poin yang sama dengan koleksi 36 poin. Sementara Chelsea berada di peringkat empat dengan 34 poin
Pada awal-awal babak pertama kedua tim tersebut bermain dengan tempo sedang dan cenderung hati-hati. Terlihat cuma sesekali berhasil menekan ke daerah pertahanan lawan masing-masing.
Dua puluh menit laga berjalan, Arsenal juga mulai menguasai permainan. Ada dua peluang yang didapat dari sepak pojok bagi kedua tim, namun masih belum bisa untuk mengubah kedudukan.
Mendekati menit ke tiga puluh The Gunners masih terus menekan. The Blues yang terus ditekan masih tetap tenang dan sesekali bisa untuk mencuri counter attack. Di menit ke-32 tendangan keras Lampard masih mengenai mistar gawang. Kedudukan juga masih imbang tanpa gol.
Tendangan Willian dari sisi kiri Chelsea hasil dari serangan balik telah mampu digagalkan dengan mudah oleh Szczesny. Sampai babak pertama berakhir kedudukan masih sama kuat tanpa gol. Kedua kiper tersebut tak banyak melakukan penyelamatan gemilang.
Babak kedua dimulai Arsenal masih terus menekan. Pasukan Arsene Wenger masih belum bisa untuk menembus rapatnya pertahanan Chelsea. Tim tamu yang terus digempur mencoba menyerang melalui serangan balik yang cepat.
Pertengahan babak kedua pertandingan mulai keras. Wasit telah menghadiahi kartu kuning bagi kedua tim. Ramires dan Theo Walcott harus menerima kartu kuning akibat pelanggaran.
Tendangan keras Lampard dari luar kotak penalti mampu ditangkap oleh kiper Arsenal dengan mudah. Pemain The Gunners telah kembali diganjar kartu kuning. Thomas Rosicky mendapat kartu kuning setelah melanggar Ivanovic.
Mourinho yang menginginkan perubahan memasukkan Andre Schurrle dan Oscar. Menit ke ke-78 Arsenal mendapat peluang. Tendangan keras Giroud masih menyamping gawang Cech. Kedudukan tak berubah.
Sampai peluit panjang dibunyikan kedudukan tetap imbang tanpa gol. Kedua tim harus puas berbagi angka.
Arsenal: Szczesny, Sagna, Mertesacker, Vermaelen, Gibbs, Arteta, Rosicky, Ramsey, Ozil, Walcott, Giroud.
Chelsea: Cech; Ivanovic, Cahill, Terry, Azpilicueta; Mikel, Lampard; Ramires, Willian (Oscar 77"), Hazard (Schurrle 73") ; Torres (Luiz 86").
Statistik Arsenal - Chelsea
Shots: 7 - 13
Shots on goal: 2 - 4
Penguasaan bola: 61% - 39%
Pelanggaran: 7 - 12
Corner: 4 - 4
Offside: 3 - 2
Kartu kuning: 2 - 1
Kartu merah: 0 - 0.
Editor : Dian Sukmawati
PT The Master
Steel diduga memberikan uang kepada dua pegawai Direktorat Jenderal Pajak Mohamad Dian Irwan
Nuqishira dengan dan Eko Darmayanto secara bertahap.
JAKARTA, Saco- Indonesia.com - PT The Master Steel diduga memberikan uang kepada dua pegawai Direktorat Jenderal Pajak Mohamad Dian Irwan Nuqishira dengan dan Eko Darmayanto secara bertahap. Sebelum tertangkap tangan pada Rabu (15/5/2013), Dian dan Eko diduga telah menerima uang dengan nilai yang sama, yakni 300.000 dollar Singapura pada 7 Mei 2013.
Adapun, Dian dan Eko tertangkap tangan sesaat seusai diduga menerima uang 300.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 2,3 miliar dari karyawan PT The Master Steel bernama Effendi melalui Teddy yang diduga sebagai kurir.
"KPK juga memeroleh informasi bahwa ED (Eko Darmayanto) dan MDI (Mohamad Dian Irwan) juga menerima 300 ribu dollar Singapura sebelum proses yang tadi dari sumber yang tadi. Bisa dikatakan pemberian lebih dari sekali, yang dapat diinformasikan KPK dua kali, kita kan belum tau kalau ada lagi," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Rabu (15/5/2013) malam.
Johan juga belum dapat memastikan berapa total nilai komitmen fee yang dijanjikan PT The Master Steel kepada dua pegawai pajak itu. Kedua pegawai pajak itu masih diperiksa KPK bersamaan dengan Effendi dan Teddy. Menurut Johan, pemberian uang ini diduga bertujuan menyelesaikan persoalan pajak PT The Master Steel. Perusahaan baja itu diduga memiliki tunggakan pajak.
"PT The MS (Master Steel) ini punya persoalan pajak kemudian dikoordinasikan dengan ED (Eko) dan MDI (Mohamad Dian) biar tidak jadi persoalan. Jadi ada semacam tunggakan," ungkapnya.
Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengakui bahwa PT The Master Steel memang bermasalah dalam pembayaran pajak. Ada semacam upaya untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak.
"Penghindaran pajak lah intinya," kata Fuad.
Dia juga mengatakan, masalah pembayaran pajak The Master Steel ini sudah masuk tahap penyidikan di Direktorat Jenderal Pajak. Proses penyidikan masalah perusahaan ini, menurut Fuad, dilakukan tim penyidik yang beranggotakan Mohammad Dian, Eko, serta pemeriksa pajak lainnya.
"Si antara tim penyidik tersebut ada beberapa orang dan yang dua ini kongkalikong dengan wajib pajaknya," ungkap Fuad.
Dia juga mengaku tidak tahu apa yang dijanjikan The Master Steel kepada dua pegawai pajak itu sehingga terjadi kongkalingkong di antara kedua belah pihak. Seperi diberitakan sebelumnya, KPK menangkap Mohamad Dian dan Eko sesaat setelah diduga menerima uang dari Effendi melalui Teddy.
Dian dan Eko tertangkap di halaman parkir Bandara Soekarno-Hatta bersama dengan Teddy, sementara Effendi diringkus dalam perjalanan di Kelapa Gading, Jakarta. Johan menuturkan, modus serah terima uang yang dilakoni para pegawai pajak dan pihak swasta ini tergolong unik. Pada Selasa (14/5/2013) malam, menurut Johan, Mohamad Dian membawa Avanza hitam ke halaman terminal III Bandara Soekarno-Hatta. Dian kemudian memarkir mobil tersebut di halaman bandara, lalu menyerahkan kunci mobil itu kepada Teddy yang diduga sebagai kurir.
"Mereka kemudian pergi," tambah Johan.
KPK menduga, Teddy kemudian meletakkan uang 300.000 dollar AS di dalam mobil Avanza Hitam tersebut setelah Dian pergi. Pagi harinya, setelah uang dimasukkan ke dalam mobil, kata Johan, Dian dan Eko kembali ke parkiran bandara. "Di sana juga sudah ada T (Teddy) dan ada uangnya," tambah Johan.
Setelah uang dipastikan berpindah tangan, tim penyidik KPK langsung meringkus ketiga orang itu, kemudian menangkap Effendi.
Editor :Liwon Maulana(galipat)
Sumber:Kompas.com