saco-indonesia.com, Sebelum ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, telah diketahu
saco-indonesia.com, Sebelum ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, telah diketahui lebih dulu menemui Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Hal tersebut telah dibenarkan oleh Idrus usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2013). Kata Idrus, Atut telah menemui dirinya untuk dapat membicarakan mengenai bantuan hukum terkait kasus yang telah membelitnya di KPK.
"Enggak, jadi Mbak Atut itu ke Golkar dan bertemu dengan saya itu bicara tentang bagaimana bidang hukum untuk bisa mendampingi. Itu saja tidak ada yang lain," ujarnya.
Menurut Idrus, terkait bantuan hukum terhadap kader Golkar memang juga sebuah kewajiban untuk dapat mendampingi dengan menugaskan Ketua Bidang Hukum dan HAM.
"Memang itu adalah kewajiban Partai Golkar untuk dapat menugaskan kepada seluruh Ketua Bidang Hukum dan HAM untuk dapat mendampingi setiap kader Partai Golkar yang telah terlibat dalam proses hukum," tuturnya.
Seperti yang telah diketahui, Atut telah ditetapkan KPK sebagai tersangka dan telah ditahan sebagai pemberi suap senilai Rp1 miliar terkait dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Lebak, Banten, terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Dalam perkara ini, KPK juga akan menetapkan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan dan pengacara Susi Tur Andayani, sebagai tersangka.
Wawan diketahui sebagai tim sukses pasangan Bupati Amir Hamzah-Kasmin.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com, Maineli yang berusia (50) tahun seorang Ibu Rumah Tangga warga Padang Panjang, Sumatera Barat bersama anakny
saco-indonesia.com, Maineli yang berusia (50) tahun seorang Ibu Rumah Tangga warga Padang Panjang, Sumatera Barat bersama anaknya Faiza Kurniawan yang masih berusia 2 tahun ikut tewas saat mobil travel yang telah ditumpanginya masuk ke jurang Sungai Kampar. Mobil tersebut tenggelam di Sungai Kampar, tepatnya di Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, juga mengatakan, saat ini sudah ada 3 orang korban yang tewas akibat Lakalantas tunggal (out of control) Travel isuzu Panther dengan Nomor Polisi BA 1921 ZU di jalan lintas Riau, Sumatera Barat KM 78/79.
"Akibat dari kecelakaan tersebut 3 penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian," kata Guntur.
Ketiga penumpang yang meninggal dunia dalam lakalantas tersebut antara lain, Syukur (68) seorang pekerja swasta, warga Padang Panjang, Sumbar. Maineli (50) seorang Ibu Rumah Tangga warga Padang Panjang, Sumatera Barat bersama anaknya Faiza Kurniawan yang masih berusia 2 tahun (sebelumnya ditulis 3 tahun).
"Korban ketiga ini (Faiza Kurniawan) pada saat kejadian kecelakaan hanyut ke sungai Kampar dan baru bisa ditemukan 12 jam kemudian setelah dilakukan pencarian oleh Kepolisian bersama Tim SAR, BPBD Kampar dibantu oleh warga masyarakat, korban telah ditemukan di desa Sawah kecamatan Kampar Utara setelah hanyut sekitar 20 Kilometer dari TKP," terang Guntur.
Sedangkan 2 penumpang lainnya yang telah mengalami luka ringan dan 1 lainnya luka berat. Saat ini ketiga penumpang selamat tersebut dirawat di Puskesmas Kuok Kampar.
"Sedangkan sopir yang belum dapat diketahui identitasnya telah melarikan diri dari TKP," kata Guntur.
Kronologis kejadian lakalantas tunggal Delta Travel dengan Nomor Polisi BA 1921 ZU jurusan Padang (Sumbar), Pekanbaru (Riau) yang telah mengangkut enam penumpang ini melaju dengan kecepatan tinggi, Rabu (25/12) malam sekitar pukul 20.00 wib.
"Sesampainya di Kilometer 78/79 desa Merangin, jalan yang banyak tikungan dan jurang yang dekat dengan sungai kampar, saat itu travel kehilangan kendali dan mengarah ke jurang menuju Sungai Kampar hingga menyebabkan 3 korban tewas dan 3 lainnya luka," jelas Guntur.
Saat ini mobil travel jenis Isuzu Panther tersebut telah berhasil dikeluarkan dari jurang dan dibawa ke Polres Kampar, "Sedangkan supir telah ditetapkan sebagai tersangka, dan tengah dilakukan pengejaran," pungkas Guntur.
Editor : Dian Sukmawati