saco-indonesia.com, Jenazah seorang tenaga kerja wanita asal Kota Binjai, Sumatera Utara telah ditemukan nelayan dalam kondisi y
saco-indonesia.com, Jenazah seorang tenaga kerja wanita asal Kota Binjai, Sumatera Utara telah ditemukan nelayan dalam kondisi yang telah membusuk di dalam peti jenazah yang terapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi Provinsi Riau.
"Ketika ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk di dalam peti mati dan terapung di laut," kata salah seorang keluarga korban tenaga kerja wanita (TKW) asal Binjai itu, Sri Nilawati, di Binjai, Senin.
Sri Nilawati juga menjelaskan bahwa adiknya itu, Anita Purnama Boru Huahuruk yang berusia (35) tahun , yang juga merupakan warga Jalan Bintara Kelurahan Satria Kota Binjai, yang bekerja di Malaysia sejak beberapa waktu yang lalu.
Mayat adiknya itu pertama kali telah ditemukan oleh nelayan dalam keadaan yang sudah membusuk di dalam peti dan terapung di laut di perairan Bagansiapiapi Sinaboi Provinsi Riau.
TKW yang telah meninggal dunia dengan kondisi mayat membusuk ini telah diketahui berkat informasi yang telah diterima dari polisi Airud Riau yang telah menghubungi mereka.
"Dari situlah kami dapat mengetahui bahwa adikku itu sudah meninggal dunia dalam keadaan membusuk di dalam peti mati," katanya.
Ditemukannya mayat adiknya itu berkat adanya buku paspor, cincin, kalung emas dan nomor hp di dalam dompetnya.
Sri Nilawati juga menjelaskan bahwa korban rencananya di Malaysia bekerja di rumah makan, namun sesampainya di sana ternyata menjadi pembantu rumah tangga.
Korban pergi ke Malaysia pada bulan Agustus 2013 lalu, melalui sebuah agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri. "Namun kami tidak mengetahui perusahaan yang memberangkatkannya," katanya.
Sementara itu salah seorang adik korban lainnya, Faisal, juga menyatakan saat dirinya sampai di Bagansiapiapi Sinaboi untuk menjemput, kondisi mayat sudah tidak bisa dilihat karena sudah busuk, namun pihak keluarga yakin itu mayat Anita, karena terdapat tato bunga mawar di pundaknya dan indentitas lainnya.
Kemudian mayat yang dibungkus plastik di dalam peti jenazah itu dibawa pulang untuk segera dikebumikan. Kini keluarga belum tahu apa penyebab kematian korban hingga mayatnya bisa dibuang dan terapung ke laut.
Keluarga juga berharap kepada pemerintah untuk segera mengungkap kematian korban, karena pada saat dia pergi dari rumah dalam keadaan sehat, kata Faisal.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com, Rumah pedagang kopi di Kampung Rawa Malang, RT10/09, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/2) kem
saco-indonesia.com, Rumah pedagang kopi di Kampung Rawa Malang, RT10/09, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/2) kemarin sore, telah disatroni oleh maling. Selain sepeda motor matic, pelaku juga telah menggasak dompet kecil, kunci dan STNK motor yang disimpan di lemari pakain korban. Namun pemilik rumah masih beruntung. Pasalnya saat Umi Sumiati yang berusia 53 tahun ingin melapor ke Polsek Cilincing tak sengaja berpapasan dengan pelaku yang sedang menunggangi motornya.
Dengan menggunakan ojek, diam-diam korban telah mengikuti pelaku, Ruli Aminuloh yang berusia 17 tahun dari belakang dan ternyata mengarahkan ke rumah kontrakan pelaku tak jauh dari rumah korban. Begitu memastikan pelaku tinggal di rumah itu, korban lalu telah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cilincing, sekitar pukul: 19.00 WIB.
Tim Buser Polsek Cilincing kemudian bergerak menuju rumah pelaku. Pelaku yang sedang tidur-tiduran langsung panik begitu mengetahui polisi datang. “Awalnya dia bersikukuh bahwa motor tersebut merupakan motornya. Tapi kita meminta STNK motor dan memang benar motor tersebut atas nama korban,” kata Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Imam Tulus.
Petugas kemudian telah menggelandang pria pengangguran itu berikut sepeda motor Beat B 6120 UVZ ke kantor Polsek Cilincing . “Dari pemeriksaan, ternyata sepeda motor yang sering hilang di kawasan tersebut dilakukan tersangka. Dia beraksi jika penghuni rumah sedang pergi. Kita masih dalami peranan tersangka terkait dalam sindikat pencurian kendaraan bermotor,” ujar Imam Tulus.
“Tapi samapi sekarang tersangka masih bungkam motor yang dicurinya dijual di mana. Kita akan kejar teman-teman korban untuk mencari informasi,” jelas Imam.
Warga di sekitar tempat tinggal korban selama juga ini sempat curiga melihat hidup pelaku yang berpenampilan serba mewah, padahal Ruli tidak memiliki pekerjaan.
Tersangka Rulis juga mengaku, rencananya uang hasil penjualan sepeda motor itu akan dihabiskan bersama rekan-rekannya di lokalisasi liar Rawa Malang bersama para PSK. Dan jika habis ia kemudian mencari mangsa di rumah kosong yang ditinggal pemiliknya.
Editor : Dian sukmawati