saco-indonesia.com, Pemerintah Kota Bandung telah resmi memperkenalkan bus sekolah baru di Balai Kota Bandung. Bus yang berkapas
saco-indonesia.com, Pemerintah Kota Bandung telah resmi memperkenalkan bus sekolah baru di Balai Kota Bandung. Bus yang berkapasitas 70 penumpang ini rencananya akan dioperasikan pada pertengahan tahun mendatang secara gratis.
Selain untuk dapat mengurai kemacetan karena anak sekolah beralih ke transportasi masal, bus tersebut juga akan sangat membantu untu mengurangi beban anak sekolah karena tidak dipungut biaya. "Ini ada rencana gratis, biar anak sekolah bisa untuk mengurangi biaya, semoga dengan jumlah yang banyak bisa akan mengurangi beban kemacetan," kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil disela-sela launching Bus Sekolah, Senin (30/12).
Pada kesempatan tersebut, bus sekolah yang berwarna kuning ini juga sempat diujicobakan. Didampingi istrinya, Ridwan antusias telah menaiki bus mengitari jalanan kota kembang yang sedang lengang.
Sekilas bus ini juga cukup nyentrik. Selain berwarna kuning, ditampilkan juga gambar binatang seperti badak dan monyet. Menurut Emil, maksud bus diberi gambar hewan, untuk dapat mengedukasi siswa atau siswi tentang binatang karena saat ini banyak hewan yang nyaris punah.
"Melalui bus, ini juga bagian dari mengedukasi," terangnya.
Di dalam bus sederet 30 kursi berwarna abu-abu dengan logo Pemkot Bandung berderet rapi yang diatur berhadapan. Untuk penumpang berdiri ada sekitar 40 pegangan di bagian atas.
Ridwan juga menambahkan akan ada 10 bus yang beroperasi tahun depan. Saat ini bus tersebut juga masih diproduksi. "Ini baru prototipe, yang lainnya masih proses di pabrik," terangnya.
Editor : Dian Sukmawati
Saco-Indonesia.com - Ada Dua kios sangat unik terpampang di muka acara Canary Wharf's Ice Sculpturing Festival. Kios tersebut merupakan pusat informasi selama acara diadakan.
Saco-Indonesia.com - Ada Dua kios sangat unik terpampang di muka acara Canary Wharf's Ice Sculpturing Festival. Kios tersebut merupakan pusat informasi selama acara diadakan. Keduanya merupakan hasil karya perusahaan arsitektur setempat, Make.
Menariknya, kios-kios ini dibuat dengan menggunakan aluminium yang tampak dilipat, khususnya untuk bagian "cangkangnya". Oleh karenanya, tak salah bila fasad kios terkesan seperti karya origami.
"Origami merupakan dasar untuk mengembangkan desainnya," ujar arsitek yang bertanggung jawab pada proyek kios tersebut, Sean Affleck. Menurut Afleck, ide kipas lipat yang menjadi dasar desain kios tersebut digunakan sepanjang proses. Mulai dari konsep, hingga pengujian akhir desain lengkapnya.
Kios mungil ini bisa menampung berbagai macam kegunaan di berbagai lokasi. "Kios-kios ini didesain agar mampu digunakan di mana saja dan untuk berbagai kegunaan, mulai dari menyediakan kopi, pusat informasi, hingga tempat DJ," imbuh Affleck.
Kios ini hanya berukuran 1,95 m x 3 m. Meski dibalut dengan aluminium di bagian luarnya, kios ini menggunakan triplek untuk melapisi bagian dalamnya. Selain itu, para arsitek juga menyertakan lapisan antiair dan beberapa lapisan lain untuk mengurangi pengaruh sinar matahari.
Karena membutuhkan tenaga ahli bagi beberapa material khusus, Make juga berkolaborasi dengan spesialis fabrikasi baja, Entech Environmental Technology Ltd. Entech Environmental Technology Ltd bertugas memproduksi dan mengetes kios-kios ini dan mengirimnya ke lokasi.
"Luar biasa melihat kios-kios ini digunakan di lokasi dan dinikmati oleh masyarakat. Selain itu juga menambah keseruan dan karakter pada area Canary Wharf," tandas Affleck.
Sumber :www.dezeen.com/kompas.com
Editor :Maulana Lee
The bottle Mr. Sokolin famously broke was a 1787 Château Margaux, which was said to have belonged to Thomas Jefferson. Mr. Sokolin had been hoping to sell it for $519,750.