saco-indonesia.com, Satu dari dua bandit jalanan nyaris diamuk oleh massa usai menodong dua pelajar di atas motornya di Jalan Ra
saco-indonesia.com, Satu dari dua bandit jalanan nyaris diamuk oleh massa usai menodong dua pelajar di atas motornya di Jalan Raya Logistik, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (1/2) dinihari. Dua hand phone dan uang Rp 24 ribu telah dibawa kabur oleh pelaku. Satu pelaku, Abdilah Bagir, yang berusia 15 tahun telah ditangkap korban bersama warga saat nongkrong tak jauh dari lokasi.
“Identitas rekan tersangka sudah kita kenali. Aksi dari perampasan dan penodongan kemungkinan sudah sering mereka lakukan. Kita juga masih harus melakukan pengembangan kasus ini,” kata Kapolsek Koja, Kompol TP. Simangunsong.
Aksi penodongan berawal ketika Ario Wibisono yang berusia 14 tahun dan Ircham Septiadi yang berusia 15 tahun naik sepeda motor matic pulang ke rumahnya di Tugu Utara. Saat melintasi Jalan Raya Logistik, dua pelaku yang juga telah mengendarai motor matic memepet sepeda motor korban lalu menghentikan sepeda motornya.
“Pelaku telah menuduh korban memukul kakaknya, lalu pelaku meminta uang dan dikasi Rp 24 ribu oleh kedua korban,” ujar TP. Simangunsong.
Karena kurang, kedua pelaku lalu telah menggerayangi saku celana dan mengambil paksa dua HP milik korban. Korban berusaha untuk melawan, namun satu pelaku telah mengancam dengan senjata tajam. “Satu pelaku berpura-pura ingin mengambil senjata tajam di balik bajunya, sementara rekannya telah mengambil paksa handphone keduanya karena takut dilukai,” sambung TP Simangunsong.
Mendapatkan hasil tersebut , kedua pelaku kemudian kabur, sementara korban pulang ke rumahnya lalu menceritakan peristiwa yang dialaminya tersebut kepada warga. Kedua korban dan warga yang marah kemudian telah mencari dan menyisir dua bandit tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Aksinya penyisiran itu ternyata berhasil, dua pelaku ditemukan sedang nongkrong di pinggir jalan tak jauh dari lokasi.
Oleh warga pelaku, Abdilah Bagir kemudian telah ditangkap, namun rekannya telah berhasil lolos dari sergapan warga menggunakan sepeda motor. Anggota Polsek Koja yang sedang ovserapsi wilayah melihat keramaian dan langsung mengamankan pelaku sebelum diamuk massa
Editor : Dian Sukmawati
Satreskrim Polres Cimahi terus akan mendalami Dedeh Uum Fatimah yang berusia (38) tahun ibu tersangka pembunuh anaknya, Aisah Fany yang berusia (2,5) tahun yang ditenggelamkan ke dalam toren atau penampungan air. Termasuk dugaan aliran sesat dalam diri Dedeh.
Satreskrim Polres Cimahi terus akan mendalami Dedeh Uum Fatimah yang berusia (38) tahun ibu tersangka pembunuh anaknya, Aisah Fany yang berusia (2,5) tahun yang ditenggelamkan ke dalam toren atau penampungan air. Termasuk dugaan aliran sesat dalam diri Dedeh.
Pasalnya ibu tiga anak ini sama sekali tidak menyesali perbuatannya. Dedeh justru menyesal tidak menghabisi dua anak lainnya dalam insiden tersebut.
"Belum kita temukan, kita masih dalami kita juga geledah rumahnya tapi belum bisa kita simpulkan," kata Kapolres Cimahi AKBP Erwin Kurniawan , Jumat (14/3).
Dedeh saat ini masih terus dalam pemeriksaan intensif penyidik Polres Cimahi. Tes kejiwaan juga sudah dilakukan untuk dapat memastikan apakah terganggu atau tidak.
"Sudah hari Rabu kemarin di tes kejiwaan, hasilnya paling satu minggu baru keluar, jadi belum bisa kami simpulkan," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Dedeh ini dengan sadis tiba-tiba menenggelamkan anaknya sendiri yang masih balita ke dalam toren air di rumahnya di Kampung Cijengjing, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (11/3) lalu. Pelaku nekat menghabisi nyawa anaknya saat tidur pulas. Dedeh membunuh anaknya sendiri karena ingin mengirimnya ke surga.